Merenung terus merenung...
Tanpa henti
Tanpa henti
Tanpa jeda
Tanpa pusing
Namun air mata lisa terus
Ya terus turun tanpa henti.
Iya, lisa begitu egois dan terlalu menginginkan adit, sebab apa? Adit selalu disini dipikirannya, adit selalu meyakinkan lisa, disaat lisa jenuh dengan hubungan yang tak akan menyatu, adit menguatkan dan berkata mereka berdua mampu melewati semuanya.
Tepat pukul 11.00 malam hujan yang turunpun berhenti, lisa seperti tak punya tujuan hidup dan ia berfikir untuk kembali kerumah dijalan ia berkata dalam hati " Dan sekarang gue paham
Tuhan lagi menguji gue untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Gak selamanya gue berdoa dan mengucap syukur dengan hati yang senang dan gembira. Pada akhirnya guepun berdoa dengan hati yang teriris dan perasaan sesak, dan tetap mengingatkan gue bahwa gue tetap harus bersyukur dengan apa yang terjadi.
Gue tahu tuhan mau yang terbaik untuk anaknya, mungkin gue sering lupa sama tuhan makannya dia kasih cobaan yang engga gue sangka2 sampe sekarang.
Terimakasih tuhan engkau telah mengingatkanku betapa sayangnya engkau terhadap ku 😇"
Terus dan terus, ia berfikir apa yang tuhan inginkan, cintanya terhadap adit sangat kuat, ia berfikir apakah tuhan juga iri kepada adit sehingga tuhan mematahkan hatinya melalui adit.
Sesampai dirumah "sayang, aku mau ketemu kamu ada waktukan buat aku?" Itulah pesan singkat yang lisa kirim untuk adit, disamping itu.
"Ahhh gila nih cewe menarik banget sih, masa ia harus deket sama dia? Terus lisa gimana? Ah bodo amatlah, sama lisa juga gak bakalan terus terusan sama dia" ya, kehidupan adit berwarna walau telah mematahkan hati lisa. Kemudian adit membaca pesan singkat lisa "gak bisa aku sibuk. Kapan kapan aku kabarin" dengan cuek adit membalas pesan singkat itu.
"Maafin aku ya lisa, maaf karna aku udah nyakitin kamu
Maaf cara aku salah ya lis, aku juga sayang sama kamu, cuma kita gak bisa terus terus begini, semoga kamu paham ya lis cara aku kekamu, jangan benci sama aku"
Adit menggucapkannya dalam hati, sebenarnya adit juga mencintai lisa namun semuanya menurutnya juga akan sia-sia
"Dit, lisa sakit"
"Dit, lisa kenapa?"
"Dit, lisa kok gak mau makan?"
"Dit, kalian putus?"
Semua pertanyaan itu mengentayangi adit terus menerus, merasa bersalah? Entahlah apa yang dirasakan adit. Semua kawan kawan lisa khawatir atas apa yang terjadi.
" Mau diungkapin dengan sejuta katapun, perasaan ini sama pikiran ini tetep aja sulit ditebak,
Bisa gak sih semuanya kembali normal lagi, kembali biasa aja, kembali seperti awal.
Kenapa perasaan gue mengatakan untuk gue pergi dari kehidupan gue sekarang,
Gak ada lagi semangat
Gak ada lagi tujuan
Gak ada lagi arah yang harus gue lalui
Gue engga ngerti sama definisi apapun yang mengatakan semua akan baik baik aja sampai saatnya tiba.
Gue cuma mau kek orang orang aja tetep nikmatin hidup walau banyak tekanan dari berbagai pihak manapun,
Gue ngerasa bahagia yang gue milikin sekarang tetep gak ada artinya karna gak bisa ngebuat gue buat tersenyum lepas.
Gue mau ngelepas hidup gue sebagaimana mestinya
Tapi bukan hal yang menyakitkan perasaan orang lain ataupun menyakiti batin gue sendiri.
Yang gue mau tuh apa yang gue lakuin itu menjadi berkat bukan menjadi malapetaka.
Gue gak paham sama segalanya gue gak ngerti harus gimana, gue gk tau harus berbuat apa, rasanya hidup gue sekarang itu hambar aja, abu abu, dan gak bermakna.
Ahhh gak taulah
Gue gk tau harus nyalahin siapa,
Gue gk tau harus benci siapa.
Yang gue tau segalanya ancur dihidup gue."
Ucap lisa sambil terisak isak, tangisnya.
Sedih? Jujur sangat sedih yang dirasakan lisa, sedangkan adit? Apa dia peduli??? "Dit kamu kemana? Seharian gak ngabarin aku?" Pecah semua pecah tangis itu pecah kembali, dan lisa hanya mampu berdoa dengan penuh kekhawatiran.....
Tunggu berikutnya, kalau bisa bantuin alur yaaa makasihhh para pembaca😘😚
No comments:
Post a Comment