Ketidaksengajaan mempertemukan kami berdua ditempat favorit kami dulu saat berkencan.
"Loh mas," ucapku sambil terkejut melihatnya ada didepan hadapanku.
"Iya cha, benerkan aku pikir siapa, ternyata bener kamu Acha.*tanpa aba-aba dia langsung duduk didepanku* Sudah lama sekali ya cha, udah 2Tahun kamu menghilang entah kemana."
"Iya mas, sudah lama sekali, kamu sama siapa? "
"Aku sendiri, bolehkan aku duduk disini? Apa aku tidak menganggu kamu?" tanyanya
"Oh,,, silahkan mas, duduk saya aku tidak merasa terganggu."
*kemudian keheningan muncul dihadapan kami, aku yang selalu berusaha menghindarinya, menghindar dari segala sesuatu yang terikat olehnya, mencoba menjauh dari segala hal tentangnya, tapi kali ini aku yakin, aku gagal untuk bersembunyi darinya*
... 5menit kemudian...
" Kamu masih lama seperti dulu Cha, apakah kamu tidak akan mengurangi rasa cintamu terhadap kopi yang selalu kamu minum?" *ucapnya sambil membuka pembicaraan dia mantanku, mas Bayuku dulu aku berpacaran cukup lama dengannya, sekitar 5Tahun, tapi tetap hubungan kami kandas*
"Hahaha,,, Apakah aku memang tidak berubah sama sekali mas? aku menikmati kopi karna sebuah alasan mas"
"Ya, aku tahu alasannya, kamu sudah tak perlu memberitahu lagi kepadaku, tapikan kamu tahu, aku selalu melarangmu untuk meminum kopi, itu tidak baik untuk kesehatanmu cha"
"Mas, laranganmu hanya berlaku pada saat kita bersama, sekarang kita sudah tidak bersama, jadi alangkah baiknya, untuk tidak mengungkit hal itu mas" jawabku dengan tenang.
"Maaf cha aku lupa, jadi apa yang kamu lakukan selama 2tahun ini? Bagaimana keadaan mu yang sekarang, adakah yang ingin kamu sampaikan kepada Mas mu ini? Karena aku ingin menyampaikan sesuatu kepadamu Cha" kemudian nadanya menjadi sangat-sangat serius, aku menjadi teringat kejadian 2tahun lalu. Tapi aku berusaha untuk tidak membahas, atau membaca kembali kejadian itu.
"Yang aku lakukan? Banyak mas, aku memperbaiki hatiku, menata kembali kehidupanku, dan mencoba menghilangkanmu, bahkan aku mengganti semua, semua akses yang akan kamu coba untuk menghubungiku, aku bahkan menghilang, meninggalkan banyak sahabat dan keluargaku untuk mencari pelarian yang sangat panjang, terimakasih atas pelajaran itu"
ucapku sambil mencoba menahan suara, yang seakan ingin menangis, mengingat betapa menyakitkannya rasa setiaku padanya
"Cha, maaf tapi kamu tak pernah memberikan aku kesempatan untuk menjelaskannya sedikitpun terhadapmu," kemudian Mas Bayu memegang tanganku, dan tiba-tiba airmata itu jatuh. Aku melepaskan tangannya dan menyeka airmataku
"maaf mas, aku terlalu emosional, aku pikir aku sudah baik-baik saja."
"dik, tolong beri aku kesempatan untuk menjelaskan saja, selebihnya biar kita berserah kepada Tuhan bagaimana keputusannya."
*aku mengangkat kepalaku, yang sedari tadi menunduk tak berani menatapnya, akhirnya kumantapkan tekad ku untuk menatapnya*
"Baik mas jelaskan, biar tak ada kesalahpahaman diantara kita,"
"Yang jelas, sampai detik ini aku masih ingin kau tetap ada bersamaku dik"
"itu bukan penjelasan yang ingin aku dengar, itu hanya pernyataan yang kau buat, agar aku percaya mas"
"Baik akan aku jelaskan, pada waktu itu aku memang tergoda oleh Erika, tapi aku juga memiliki rasa padanya, sudah jelas bahwa aku memang menduakanmu, tapi bukan itu yang ingin aku jelaskan, aku berfikir sampai kapan kita akan menjalani hubungan seperti dulu, terlalu banyak halangan, yang membuat aku ingin menyerah, dan akhirnya aku menemukan Erika"
*kemudian aku meneteskan air mata lagi"
"Lalu?... "
"Lalu, akhirnya aku main gila dibelakangmu, pada saat itu aku juga merasakan sakit hati yang sangat menyakitkan dik, aku mencintaimu tapi aku tak bisa selamanya seperti itu, aku merasa tersakiti karna telah mematahkan kepercayaanmu terhadapku, pada hari dimana kamu melihatku bersama dengan Erika, adalah hari dimana aku ingin mengakhiri hubunganku dengannya, dan mencoba untuk yakin denganmu, aku mencoba mencarimu, dari ayah dan ibu, dari sahabat-sahabatmu, tidak ada yang mendukung aku untuk mencarimu, ya aku sadar ayah dan ibu memang tidak menyukaiku, begitu juga beberapa sahabatmu, karena mereka sudah mengetahui hubunganku dengan Erika" *kemudian Bayu memegang tanganku dengan sangat erat, aku berusaha melepaskan tangannya, tapi dia tidak ingin melepaskannya,*
"Sudah mas... Semua bahkan sudah berlalu, aku sudah tahu kabarmu, kamu juga akan segera menikah dengan erika, jadi percuma saja penjelasanmu itu, tidak akan bisa memperbaiki segalanya, setidaknya aku sudah mendengarkan penjelasanmu"
"Acha maaf, tolong maafkan aku, maafkan aku yang tidak benar-benar setia terhadapmu, aku berusaha untuk memperbaiki segala halnya tentangmu, aku tidak ingin kamu terus-terus bersembunyi atau menghindar dariku"
*aku berusaha memegang tangannya, dan menatap matanya*
"Mas, lihat aku! apa kamu berfikir aku tidak memaafkanmu? Apakah kamu berfikir aku menghindari mu? Apakah kamu berfikir aku akan selamanya mengutukmu?
Apakah kamu akan berfikir aku akan terus bersembunyi darimu? Tidak mas." jawabku dengan lantang, padahal aku merasakan kakiku yang terasa sangat lemas walaupun sedang duduk
"Apakah kamu memaafkanku? " tanyanya lagi
"Sejak awal kejadian itu, aku sudah memaafkanmu mas, tanpa kamu memintapun, aku sudah memberikan, tanpa kamu menanyakan akupun sudah menjawab"
"tapi kenapa selama ini kamu menghilang cha? Kamu membuatku seperti orang yang terkadang kehabisan akal cha"
*aku terdiam sejenak sambil meminum kopiku yang sudah hampir dingin, aku berbicara sambil melepaskan tangannya,"
"Hanya dengan cara seperti ini mas, aku belajar untuk menerima segalanya, aku berfikir jika aku tetap ada dihadapanmu aku hanya takut, aku akan bersujud meminta cintamu kembali kepadaku, karena hubungan 5tahun yang kita jalani, merupakan hubungan yang tidak sebentar untukku, aku sudah melewati banyak hal denganmu, tapi maaf mas aku rasa aku gagal mempertahankan segalanya, maafkan aku juga karna tidak berusaha meyakinkan ayah dan ibu"
"Cha, aku ingin kembali padamu, apakah sudah tidak ada sedikitpun rasa itu untuk aku?"
ucapnya sambil terus menatapku, akupun memperhatikan jari manisnya yang sudah terikat oleh cincin, dan kemudian aku memegang tangannya
"Mas jangan,jangan kembali kepadaku, jika kau kembali padaku, itu akan menyakiti hatiku dan hati Erika, aku punya permintaan apakah kamu akan mengabulkan permintaanku mas?"
"sebutkan, sebutkan cha, apapun yang kamu ingin minta dariku, sebutkan apapun itu yang mampu membuatku agar bisa bersamamu kembali"
"Berbahagialah mas, Berbahagialah dengan erika, binalah sebuah rumahtangga yang selalu kau impikan, jangan pernah berharap ataupun berfikir aku akan kembali mas, aku hanya minta, berbahagialah mas dengan cinta yang seharusnya, dengan rasa yang seharusnya, dan dengan pasangan yang seharusnya,"
*Kemudian aku berdiri dan meninggalkan Mas bayu, dan membayar minuman Kami berdua* aku berjalan keluar tanpa mencoba menoleh kebelakang sedikitpun, walau aku merasa ada airmata yang mencoba terjatuh dari mata ini
-FannyZelline-
Tulisan diatas adalah tulisan murni dari pemikiran sendiri jika merasa ada kesamaan dalam cerita saya tidak bertanggung jawab sama sekali, mohon dengan bijak untuk menghargai karya setiap manusia
❤️❤️
ReplyDeletehehehe :)
Delete